Sabtu, 19 November 2016

GERAK DASAR ATLETIK DAN PERMAINAN

GERAK DASAR ATLETIK DAN PERMAINAN

Gerak Dasar Atletik
Atletik adalah suatu cabang olah raga yang meliputi nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Anak-anak didalam kehidupannya hampir dari sebagian waktunya dihabiskan untuk bermain, dengan melakukan berbagai bentuk gerakan berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Anak dikelas permulaan Sekolah Dasar (SD) akan merasa senang bila mendapatkan pelajaran yang telah diketahui sebelumnya seperti lari dan bermain, mereka akan lebih tertarik dan terampil di dalam melakukannya. Oleh karena itu bentuk-bentuk gerakan dasar atletik perlu ditanamkan kepada anak-anak kelas permulaan SD. Anak-anak dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keterampilan gerakan dasar atletik tersebut. Karena itu kepada anak-anak perlu ditanamkan, berbagai cara melakukan gerakan dasar atletik yang benar seperti gerakan jalan, lari dan lompat.          
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dibawah ini dikemukakan mengenai pembentukan gerakan dasar atletik bagi anak-anak SD terutama pada kelas-kelas permulaan sbb:

      1.      Berbagai Bentuk Gerakan Berjalan
Untuk anak-anak kelas permulaan SD, pelaksanaan pelajaran gerakan berjalan, antara lain dapat dilakukan dengan cara:

a.      Berjalan biasa: berjalan dengan ujung kaki, berjalan sambil mengangkat lutut tinggi-tinggi, langkah pendek, langkah panjang. Mula-mula dilakukan pelan-pelan, kemudian cepat (coba pelajari kembali pada pembentukan gerakan dasar dalam pengembangan kemampuan jasmani).

b.      Gerakan dasar  berjalan dalam Atletik
Secara alamiah setiap orang dikatakan  normal apabila  dapat berjalan atau lari tanpa mengalami  kesulitan dalam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sikap dan gerakan berjalan yang benar  perlu dipelajari dan dilatihkan sejak anak masih kecil dan ini merupakan kebiasaan  melakukan gerakkan berjalan yang benar akan memberikan efisiensi tenaga  sehingga tidak cepat mengalami kelelahan.

      Teknik berjalan secara benar dapat Anda paparkan sebagai berikut.
1)      Secara keseluruhan posisi badan harus tegak, susunan tulang belakang harus lurus, kepala tegak, tengkuk bahu lurus segaris  dengan badan dagu sedikit ditarik, pandangan tetap kedepan.
2)      Dada ditarik terbuka, agar pernafasan dilakukan  dengan  perut, pandangan mata rata kedepan.
3)      Lengan mengayun  ber-gantian secara wajar, tidak kaku dan ayunan dimulai dari persedihan  bahu dan persendian siku.
4)      Kaki melangkah kedepan bergantian dengan kaki terkadang  tumit terangkat, menolak pada pangkal jari.
5)      Kaki ayun  diangkat kedepan dengan lutut sedikit ditekuk, menapak pada tumit, telapak dan ujung jari kaki yang arahnya lurus ke depan (tidak serong ke luar atau serong ke dalam )
6)      Kaki yang semula menjadi kaki tumpu, ganti menjadi kaki ayun.
Demikianlah  gerakan langkah kaki berlangsung susul - menyusul bergantian disertai dengan ayunan lengan yang serasi dengan gerak kaki, padangan mata rata ke depan

c.       Jalan cepat 

Di dalam cabang olah raga Atletik terdapat perlombaan jalan cepat. Bagaimana teknik  melakukan perlombaan jalan cepat? 
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga  tanpa ada-nya hubungan terputus dengan tanah, setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Pada  periode melangkah dimana salah satu kaki harus berada  di tanah maka kaki tersebut  harus lurus pada posisi lurus/lutut tidak bengkok  dan kaki tumpu ini dalam keadaan posisi tegak lurus.  Dengan kata lain, pada perlombaan jalan cepat, sewaktu berjalan salah satu kaki harus selalu kontak menginjak tanah/jalan. Perhatikan sikap jalan cepat yang benar pada gambar di bawah ini.
Pada waktu bergerak maju ada kecenderungan untuk lebih condong ke depan atau ke belakang oleh karenanya mempertahankan badan sebegitu rupa sehingga tegak dan pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang akibatnya akan cepat melelahkan anggota badan bagian atas.
Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan cepat dianatara kedua ujung kaki dipertahankan  segaris, tidak ke luar atau ke dalam pada saat menumpu tumit harus mendarat lebih dulu terus bergerak  kearah depan secara teratur.
Gerakan bahu dan lengan  mengayun  dari muka  ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari  90 derajat. Kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.  
Untuk teknik gerakan jalan cepat yang harus dikuasai oleh anak SD sewaktu berjalan cepat, terutama pada waktu melangkah kaki yaitu: usahakan agar melangkah secepat mungkin tetapi kaki tumpu harus tetap kontak dengan tanah sebelum kaki belakang yang akan dilangkahkan (kaki ayun) mendarat ditanah. Cara melakukannya antara lain seperti dibawah ini.
Bersamaan dengan mengangkat paha kaki kanan kedepan, tungkai kaki kanan dan tangan kiri diayunkan ke depan, diikuti dengan badan dicondongkan ke depan. Pada saat kaki kanan mendarat (kontak dengan tanah), secepatnya paha kaki kiri angkat ke depan yang bersamaan mendarat (kontak dengan tanah), secepatnya paha kaki kiri angkat kedepan yang bersamaan dengan tungkai bawah kaki kiri dan tangan kanan diayunkan kedepan, demikian seterusnya.
Perlu Anda perhatikan perbedaan antara jalan cepat dengan lari!

                                                                                      
Hal yang menjadi permasalahan sekarang, bagaimana Anda menerapkan Atletik di SD? Coba diskusikan dengan teman-teman Anda, apakah sesuai dengan tingkatan dan kemampuan anak-anak SD diberikan pelajaran jalan cepat?

2.      Pembelajaran Permainan Untuk Melatih Kecepatan Lari
Latihan kecepatan dalam lari cepat ditekankan pada reaksi, perbaikan koordinasi dan akselesari. Anak-anak dilatih reaksi secara visual, pendengaran dan isyarat yang dapat dirasakan dan diraba. Beberapa bentuk permainan yang dapat digunakan untuk melatih kecepatan  adalah permainan kejar-kejaran, berlari ulang alik, dan lari sambung. Permainan  kecepatan ini dapat diarahkan pada aspek kompetisi. Berikut adalah beberapa contoh permainan yang diarahkan untuk membentuk kecepatan lari sprint. Anda dapat melakukannya secara acak yang menurut Anda mudah untuk dilakukan.

a.      Permainan Hitam – Hijau
Buat dua kelompok  (A = Hitam dan B = Hijau )  berdiri saling berhadapan dengan jarak 1 meter. Mereka masing-masing kelompok dengan posisi start berdiri dan sambil mendengarkan aba-aba Hitam atau Hijau.  Jika di sebut Hitam, maka kelompok A (Hitam) cepat balik arah terus lari cepat  sampai batas yang sudah ditentukan. Kelompok B (Hijau) cepat mengejar dan menangkap A (Hitam). Kemudian  kembali lagi ke tempat semula, siap melakukan  perlombaan.  Sebaliknya, jika disebut Hijau maka kelompok Hijau balik arah terus lari sampai batas yang ditentukan, kelompok Hitam (A) mengejar dan menangkapnya. Begitulah perlombaan itu dilakukan. Bahkan kegiatan itu dapat di variasikan mulai dari posisi  jongkok terus berdiri  dan lari cepat.

            
b.Latihan reaksi dan akselerasi
Buat kelompok yang terdri dari 2 atau 3 orang. Tim berdiri di belakang garis start. Pada isyarat tertentu anggota pertama dari masing-masing tim sprint menuju patok yang berada 15 sampai 20 meter di depannya, kemudian berputar pada patok ini dan kembali menuju tempat di mana anggota tim berikutnya berdiri. (Catatan:  Harus ada jarak yag cukup di antara tim untuk melakukan pembelokan).
c.      Estafet (Lari Sambung)
Bagilah kelompok belajar menjadi 2 kelompok ( A dan B), dengan 3 sampai 4 orang setiap kelompoknya. Pada isyarat tertentu, pelari pertama dari kelompok A sprintmenuju garis 20 meter di depannya. Pelari ini kemudian menepuk pelari pertama dari kelompok B, kemudian pelari B berlari ke kelopok A berdiri. Begitu pelari pertama dari kelompok B tiba di kelompok A maka pelari kedua dari kelompok A (Setelah mendapat tepukan dari pelari grup B) berlari ke tempat B, demikian kegiatan ini berlangsung sampai pelari terakhir:
d.      Estafet pendular
Buatlah dua kelompok dengan masing-masing anggota sebanyak 3-4 orang. Masing-masing kelompok saling berhadap dan berpisah sejauh 20 sampai 25 meter di depannya. Pelari 1  sprint dengan jarak 20 – 30 meter kemudian berputar melalui belakang barisan dan mengetuk pelari ke 2 dan untuk menerima tongkat atau ketukan pelari ke 2.

<iframe width="459" height="344" src="https://www.youtube.com/embed/UyMKIihtZPA" frameborder="0" allowFullScreen=""></iframe>


By. marzuki